Kamis, 09 Desember 2010

Posko Pengungsian UMY

Waktu itu hari jum'at sore Tanggal 5 Nov 2010. Tepat dengan hari terjadinya letusan Merapi yang paling dahsyat. Mendadak sekitar pukul 01.00 dini harinya. Dengan adanay peristiwa itu di kampus UMY akan di buat barak pengungsian bagi warga yang tenpat tinggalnya terkena dampak letusan merapi. Menjelang petang para pengusngsi sudah mulai berdatangan, hari itu baru datang sekitar 28 jiwa/ sekitar 6 KK ( Kepala Keluarga).

 oiya,  kebtulan saya mendapatkan divisi logistik pada waktu itu. Dan letak posko saya tepat bersebelahan dengan tempat tidur para pengungsi. Malam itu logistik masih sangat sedikit sekali yang masuk, mungkin juga karena pengungsi yang masih sedikit kali yah.....


Selang beberapa hari Pengungsi Di UMY sudah semakin bertambah, kurang lebis sekitar 350 jiwa waktu itu. Dan barang2 logistik pun sudah mulai bertambah. walau sudah sedikit agak jenuh akrena saya di posko standby 24 jam tiap harinya, namun semua itu bisa tercairkan karena disana banyak anak-anak yang selalu menghibur kami dengan keluguanya ( kadang-kadang juga nyebelin sih...... hehehehehehe). karena mereka suka banget ganggu kerja saya dan temen temen.


Suasana gini nih yang bikin kangen aku sekarang, orang yang baik2 seperti kalian yang ga akan pernah aku lupai selamanya. I MISS U ALL..........

Rabu, 08 Desember 2010

Pasukan Khusus TNI

Kopassus (AD)
Kopassus singkatan dari Komando Pasukan Khusus. Kopassus ini di bawah TNI Angkatan Darat yang resminya berdiri tahun 1952. Pasukan ini punya kemampuan melebihi tentara biasa. Mereka bisa bergerak cepat di setiap lokasi, menembak tepat, pengintaian, dan antiteror.
Nama pasukan khusus Angkatan Darat ini sudah beberapa kali. Ketika dibentuk pertama kali nama Kopassus masih Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Setelah itu ganti nama jadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD), Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD), dan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Sejak 1986, Kopassandha berubah jadi Kopassus sampai sekarang.
Kopassus terkenal yang terkenal dengan sebutan 'baret merah' ini terkenal dengan aksi-aksinya yang berani. Satu yang paling terkenal saat menaklukkan teroris yang membajak pesawat DC-9 "Woyla" tahun 1981.



WING I PASKHAS PARA KOMANDO 

Sejalan dengan penyempurnaan organisasi di jajaran Pasukan TNI AU sejak lahirnya Pasukan Khas TNI AU sampai sekarang, maka organisasi Wing I Paskhaspun mengalami berbagai perombakan. Perubahan ini mengikuti dinamika yang terjadi pada tubuh organisasi Korpaskhas secara keseluruhan.
Perkembangan jaman dan situasi makro dari waktu ke waktu, memang menuntut adanya reorganisasi yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan tuntutan tugas yang harus diemban oleh TNI, khususnya TNI AU serta Paskhas. Perubahan tersebut juga seiring dengan perubahan-perubahan sebutan nama Satuan mulai dari nama PPP, PGT, KOPPAU, Kopasgat, Puspaskhasau sampai dengan sebutan yang dikenal dengan nama Korpaskhas.
Dengan turunnya Keputusan Kasau Nomor : Kep/22/III/1985 tanggal 11 Maret 1985, nama Kopasgat berubah menjadi Pusat Pasukan Khas TNI AU (Puspaskhasau). Selanjutnya, berdasarkan keputusan Pangab Nomor : Skep/9/VII/1997 tanggal 7 Juli 1997, nama Puspaskhasau berubah menjadi Korpaskhas. Perubahan dari istilah “Pusat” menjadi “Korps” berarti juga perubahan dari tingkat Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) menjadi Komando Utama Pembinaan (Kotamabin) TNI AU. Hal ini menunjukan adanya perubahan organisasi sesuai dengan perubahan istilah dan status yang diembannya. Istilah Komandan Puspaskhasau (Danpuspaskhasau) otomatis juga berubah menjadi Komandan Korpaskhas (Dankorpaskhas). Perubahan organisasi secara langsung juga terjadi dijajaran bawahnnya yang ditandai dengan munculnya nama “Wing”. Dengan demikian lahirlah Wing I Paskhas, termasuk Wing I Paskhas “Hardha Marutha”.
Dalam rangka pembenahan dan peningkatan satuan Paskhas, berdasarkan Peraturan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Nomor Perkasau/53/VIII/2008 tanggal 13 Agustus 2008 tentang penyempurnaan Pokok-Pokok Organisasi Korpaskhas TNI AU dan Peraturan Komandan Korpaskhas Nomor Perdankorpaskhas/56/IX/2009 tanggal 7 September 2009 tentang Prosedur dan Mekanisme Kerja Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, maka dibentuklah satu Batalyon baru yakni Batalyon 467 Paskhas yang berkedudukan di Jakarta, sehingga Wing I Paskhas membawahi Batalyon 461 Paskhas di Jakarta, Batalyon 462 Paskhas di Pekanbaru, Batalyon 465 Paskhas di Pontianak, Batalyon 467 Paskhas di Jakarta, Kompi A BS Paskhas di Medan, Kompi B BS Paskhas di Subang, Kompi G BS Paskhas di Lhokseumawe dan Kompi G BS Paskhas di Banda Aceh.
1. Aktivitas
Aktivitas yang dilaksanakan di Wing I Paskhas beserta jajarannya diselenggarakan dengan mengacu pada tugas pokok dan tungsinya. Untuk itu, Wing I Paskhas terus berupaya untuk melaksanakan pembinaan terutama untuk terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia (SDM)-nya dengan berbagai kegiatan latihan, mengirim para prajuritnya untuk mengikuti pendidikan-pendidikan, santiaji-santiaji, pembinaan rohani/mental para prajurit, dan evaluasi kegiatan sehabis latihan maupun penugasan. Tujuan akhir dan semua kegiatan tersebut adalah demi suksesnya pelaksanaan tugas-tugas yang diemban oleh Wing I Paskhas beserta jajarannya.
Latihan yang dilaksanakan dapat berupa latihan rutin sesuai dengan program latihan yang telah dibuat dan sifatnya mandiri (intern) di Satuan jajaran Wing I Paskhas seperti latihan menembak, baik jenis senjata perorangan (Senapan dan Pistol) maupun jenis senjata kelompok (Minimi, GPMG, SMB, Triple Gun, QW3), latihan Rappeling dan Fast Rope, latihan Hanud Titik (Posko Hanud dan gelar satbak), latihan Jumping Master, Satpur, Sarpur, Dallan, Dalpur, Force Down dan latihan gelar alat komunikasi/radio.
Latihan juga dilakukan dalam bentuk Antar Satuan baik dengan Satuan-satuan yang ada di jajaran Korpaskhas (latihan terpadu Korpaskhas) seperti latihan pemantapan Dalpur, Dallan dan Sarpur yang dilaksanakan secara terpusat di Wing III Diklat Paskhas, maupun intern TNI AU seperti latihan Rajawali Perkasa, Jalak Sakti, Tutuka dan Angkasa Yudha. Latihan Gabungan TNI yaitu PPRC sedangkan latihan bersama dengan negara lain seperti latihan terjun dengan Pasukan Udara Amerika Serikat “Teak Iron”, Elang Malindo, Indopura dan lain-lain.
Selain latihan yang bernuansa militer, jajaran Wing I Paskhas juga melaksanakan latihan seperti PHH yang tujuannya untuk menyiapkan prajurit jika ditugaskan untuk membantu Kepolisian bersama-sama Satuan TNI Iainnya seperti tugas dalam Pengamanan Tidak Langsung (Pamtaksung) Pemilu, Pamtaksung Sidang Umum MPR dan Pengamanan lbu Kota untuk menghalau massa demontrasi dan kerusuhan-kerusuhan yang terjadi seperti pada awal era Reformasi pada bulan Mei 1997.
Di samping itu, jajaran Wing I Paskhas juga terus membina fisik para prajuritnya rnelalui olah raga, baik olah raga militer (ormil) maupun olah raga urnum (orum). Wing I Paskhas pernah rnengadakan perlombaan-perlornbaan yang bersifat intern bahkan gabungan dengan Satuan lain maupun dengan masyarakat umum seperti pada perlombaan menembak yang diikuti oleh para pejabat TNI AU, mantan pejabat TNI AU dan dan masyarakat (Perbakin) serta dan Satuan-satuan TNI Iainnya.
OIah raga umum seperti bela diri, sepak bola, bola volly, tenis meja dan lain-Iainnya secara rutin dilaksanakan baik di Mawing I Paskhas maupun di Satuan-satuan jajarannya. Bahkan pembinaan olah raga untuk ibu-ibu Pia Ardhya Garini dijajaran Wing I Paskhas juga terus dilakukan untuk mendukung kesehatan keluarga prajunit dan dalam rangka memperenat hubungan sosial sesama istri prajurit Paskhas.

2. Penugasan-penugasan
Wing I Paskhas merupakan Satuan yang relatif baru, yang berdiri pada 16 September 1999. Walaupun begitu, Satuan-satuan yang berada di jajarannya sudah banyak melakukan tugas-tugas operasi, baik berupa tugas-tugas pertahanan maupun pengamanan serta tugas-tugas bakti TNI dan bakti sosial, jauh sebelum Wing I Paskhas ada. Adapun tugas-tugas yang pernah diemban oleh Satuan-satuan di jajaran Wing I Paskhas dapat dilihat dalam tabel beriku:


a.    Penugasan Dalam Negeri
1)  Operasi Trisula I, 1975
2)   Operasi Parikesit I, Timor-Timur, 1978-1979
3)   Operasi Parikesit II, Timor-Timur, 1979
4)   Operasi Segar I, 1980-1981
5)   Operasi Geser Timor-Timur, 1981-1999
6)   Operasi Bhakti Cilia Jaya I, 1982
7)   Operasi Pandawa, 1982
8)   Operasi Siaga Natuna, 1982-2002
9)   Operasi Geser Pekanbaru, 1982-1990
10) Operasi Penangkal Jaya, 1984
11) Operasi Rajawali IV, Timor-Timur, 1998-1999
12) Operasi Pemulihan Keamanan, NAD, 1999-2004
13) Satgab Intelijen TNI (SGI), Maluku, 2000-2001
14) Yon Gab TNI, Maluku 2000-2002
Selain tugas-tugas operasi seperti yang telah disebutkan di atas, Satuan-satuan jajaran Wing I Paskhas juga melaksanakan tugas –tugas pengamanan Satuan Radar TNI AU seperti Pam Satrad 211 Tj. Kait, Satrad 212 Ranai, Satrad 213 Tj. Pinang, Satrad 214 Pemalang, Satrad 216 Cibalimbing, Satrad 231 Lhokseumawe, Satrad 232 Dumai, Satrad 233 Sabang, Satrad 234 Sibolga, Posek I Jakarta, Posek III Medan serta pengamanan obyek-obyek  vital nasional seperti Pam PT Freeport di Timika Papua, PT Arun di Aceh, Pangkalan-pangkalan Udara beserta fasilitasnya dan pengamanan dalam rangka membantu kepolisian seperti pengamanan ibukota dan lain-lain.
Menyadari sepenuhnya bahwa TNI adalah bagian dari rakyat yang juga lahir dari rakyat, jajaran Wing I Paskhas juga melaksanakan tugas-tugas bhakti TNI yang dikenal dengan sebutan TNI Manunggal (dulu disebut ABRI Masuk Desa/AMD) di berbagadi daerah. Intinya, bersama-sama dengan rakyat membangun desa atau wilayah seperti pembuatan jalan, pembuatan mesjid, jembatan dan lain-lain agar roda perekonomian, keamanan dan aspek kehidupan lainnya di daerah tersebut dapat berjalan lebih baik lagi.
Jajaran Wing I Paskhas juga melaksanakan tugas-tugas bhakti sosial dan kemanusiaan seperti bantuan dalam menolong korban banjir, korban gempa bumi, korban tsunami, kecelakaan pesawat dan bencana alam lainnya.






 

 

Korps marinir Indonesia

Korps Marinir adalah salah satu Kotama (Komando Utama TNI Angkatan Laut). Dalam struktur organisasi TNI AL, Korps Marinir adalah sebuah Kotama sejajar dengan Kotama lain seperti Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, Kodikal, Seskoal dan AAL. Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut. Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.
Markas Korps Marinir terletak di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat. Korps Marinir terdiri dari tiga brigade infrantri marinir. Satuan elit marinir TNI-AL dinamakan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan satuan anti-teror marinir TNI-AL dinamakan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).
Saat ini Korps Marinir terbagi menjadi 1 Regu Pandu Tempur, 1 Batalyon pasukan khusus yang disebut Batalyon Intai Amfibi, dan 3 Brigade Infanteri Marinir, yang melingkupi 9 Batalyon Infanteri Marinir.

Komandan Korps


     
Daftar Komandan Korps Marinir sejak awal pembentukannya
Pangkat Nama Dari Sampai Keterangan
Laksamana Muda Agoes Soebekti 1945 1950
Mayjen KKO R. Soehadi 1950 1961
Letjen KKO Hartono 1961 1968
Letjen TNI KKO Moekijat 1968 1971
Mayjen TNI (Mar) H. Moh. Anwar 1971 1977
Letjen TNI (Mar) Kahpi Suriadiredja Juli 1977 Mei 1983
Brigjen TNI (Mar) Muntaram Mei 1983 Januari 1987
Brigjen TNI (Mar) Aminullah Ibrahim Januari 1987 Agustus 1990
Mayjen TNI (Mar) Baroto Sardadi Agustus 1990 November 1992
Brigjen TNI (Mar) Gatur Chaliq Desember 1992 April 1994
Mayjen TNI (Mar) Djoko Pramono April 1994 Februari 1996
Brigjen TNI (Mar) Suharto Februari 1996 1999
Mayjen TNI (Mar) Harry Triono 1999 20 November 2002
Mayjen TNI (Mar) Achmad Rifai 20 November 2002 9 November 2004
Mayjen TNI (Mar) Safzen Noerdin 9 November 2004 6 Juni 2007
Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono 6 Juni 2007
Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri
Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin sekarang



Menarik juga yah mengetahui tentang pasukan TNI yang kita banggakan di Tanah Air.... 
MAJU terus Dah pokoknya...

SALAM KOMANDO......!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Jogja-Cilacap. PP karena Merapi

4 November 2010, 21.30
aku baru saja nyampai di rumah ( biasa kegiatan rutin pulang kampung tiap minggu....) waktu itu lagi ramainya berita tentang status awas gunung Merapi, kegiatan petama kali sampai di rumah pastinya salam donk, jabat tangan orang tua. terus crita kejadian apa aja selama perjalanaan dari Jogja-Cilacap. oiya, aku kalau pulang naiknya kereta api dan itu tidak pernah beli karcis alias bayar di atas ( maklum ANAK KOST dompet tipis :))))....)
Setelah ngobrol-ngobrol mulai deh rasa ngantuk menyerang, terus mapan dah aq di kasur kesayangan yang dah lama ga aku pake. Kira-kira aku tidur jam setengah 11 malem.


5 November 2010, 01.00
Singkat cerita,  kira jam satu dini hari temen kampus sms, dan katanya merapi meletus sangat dahsyatnya, dan zona aman di naikan menjadi 20 KM.
Karena panik, kemudian pagi itu aku putusin untuk pulang ke jogja, jam 2 tepat bis yang  ku naiki meluncur ke Jogja. Sampai kebumen perjalanan masih normal, tapi setelah bis berangkat dari rest area Kebumenmulai dah dampak letusan merapi terasa. Kaca depan bis udah kaya di tempelin semen basah, jarak pandang kira2 ga nyampe 10 M.

Aku nyampe Jogja agak ngaret, biasanya jam  5 dah nyampe, tapi gara2 bis jalanya kaya semut apa mau di kata coy... dari pada malah terjadi yang ga di inginkan malah repot tooo....

Pertama liat suasana Jogja aku heran, Jogja tu di selimuti kabut yang sangat tebal.
Kaya kota mati pokoke lah sob....